Permintaan Berlangganan

Banyak sms dan telepon yang menanyakan, bagaimana cara berlangganan majalah Jelajah BONSAI? Caranya gampang saja, berapa edisi yang Anda inginkan? Misalnya 5 atau 10 edisi ke depan? Jangan dihitung pertahun, sebab meski majalah ini diterbitkan secara triwulanan, bisa jadi dalam tempo dua bulan sudah bisa terbit. Atau, kalau ada peristiwa penting yang harus ditunggu untuk dimuat, bisa terbit di atas tiga bulan. Continue reading

Tanggapan Permintaan Distributor

Sehubungan dengan banyaknya permintaan menjadi distributor majalah JELAJAH BONSAI dengan ini disampaikan, bahwa bagi siapa yang mengirimkan pembayaran lebih dulu, minimal setengah harga penjualan, akan lebih diutamakan. Bagi calon distributor di luar Jawa, karena beaya pengiriman lumayan mahal, maka ongkos pengiriman tersebut akan ditanggung berdua antara pengirim dan penerima. Sedangkan harga penjualan eceran diserahkan sepenuhnya kepada distributor, sesuai dengan tingkat kesulitan mendistribusikannya.

Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. JB

MAAF Majalah Belum Beredar Luas

Maaf beribu maaf, majalah JELAJAH BONSAI belum bisa beredar secara luas. Hal ini karena ada kendala teknis di percetakan. Dalam pameran bonsai di Pati kemarin, hanya beredar sekitar 300 eksemplar. Itupun sudah terbagi habis untuk distributor Jogjakarta, Karanganyar, Ponorogo dan Pati sendiri, (alamat distributor dapat dilihat di kolom samping kanan blog ini) disamping yang dijual eceran di arena pameran.

Karena itu, bagi pemesan, baik calon pembeli maupun calon distributor, kami baru bisa memenuhi pesanan setelah hari Senin depan (17 Mei). Bagi pemesan yang transfer lebih dulu atau bayar di depan, akan lebih diutamakan. Sekali lagi mohon maaf, dan terima kasih banyak atas perhatian dan dukungannya. hnr

Senirupa Bonsai Mencari Pengakuan

Bonsai bukan lagi hanya sekadar tanaman hias. Beberapa tahun belakangan ini sudah ada klaim bahwa bonsai adalah karya seni, khususnya seni rupa tiga dimensi. Namun seorang antropolog yang juga kurator senirupa menolak klaim tersebut, karena bonsai minim rekayasa manusia. Kurator lainnya mengakui sebagai seni, namun bukan senirupa. Sementara kalangan pecinta bonsai, punya alasan kuat untuk tetap mengklaim bahwa bonsai adalah seni rupa. Continue reading

Penjurian yang Ideal, Bagaimana Seharusnya?

Dalam setiap pameran (kontes) bonsai selalu terjadi kontroversi soal hasil penilaian para juri. Ketidak-puasan selalu saja muncul dalam berbagai bentuknya. Model penjurian yang selama ini dilakukan PPBI dianggap ketinggalan jaman. Maka muncul model penilaian alternatif. Meski ternyata, hal ini juga tidak lepas dari kontroversi juga. Continue reading

Ir. Bambang Subiandono, Dipl Ing: Biarkan Bonsai Bicara

Bonsai yang bagus manakala bisa bicara sendiri mengenai jatidirinya. Sebab pada dasarnya setiap pohon memiliki karakternya sendiri, dan akan terus terbawa ketika menjadi bonsai. Maka seorang seniman bonsai tidak bisa memaksakan kehendaknya sesuka hati. Seniman bonsai musti memahami bagaimana karakter pohon dan menghadirkannya dalam karya bonsai yang indah. Continue reading

Peran Kolektor dalam Perkembangan Bonsai

Peran kolektor ikut, bahkan sangat, menentukan perkembangan seni bonsai. Karena jasa kolektor inilah maka seni bonsai menjadi karya yang menarik dimiliki sebagai koleksi yang berharga. Bonsai sebagai karya seni menjadi eksklusif, yang tidak bisa begitu saja dinilai dengan uang berapapun. Continue reading

Komunitas Lintas Batas:Melawan Arus Anthurium

Salah satu kelebihan dunia perbonsaian di Jogjakarta adalah tumbuhnya berbagai komunitas sesama penggemar bonsai. Ketika banyak orang tergila-gila dengan anthurium beberapa waktu yang lalu, di Jogjakarta malah tumbuh komunitas penggemar bonsai. Namanya Komunitas Lintas Batas, yang berada di dekat terminal bus Jogjakarta. Dibawah kordinasi Inspektur Polisi Wisnu Jakasaputra, di komunitas inilah bergabung para penggemar bonsai yang berlatar belakang mekanik otomotif, crosser, pekerja IT, pedagang, pelukis, pematung bahkan yang belum punya pekerjaan tetap. Continue reading

Bonsai on the Rock: Tidak Harus Mencongkel

Kimeng koleksi Fathur ProbolinggoBonsai dan batu, ibarat dua elemen yang tak terpisahkan. Meski keberadaan batu bukan menjadi suatu keharusan, namun batu mampu memberikan impresi tersendiri terhadap keindahan bonsai. Persoalannya, apakah batu juga menjadi elemen yang ikut dinilai dalam suatu kontes bonsai? Continue reading

Syamsul Bachri, Batu: Belajar Bonsai Seperti Kungfu

Belajar bonsai itu seperti belajar kungfu. Kita harus menguasai dasar kuda-kuda yang kuat. Karena bonsai itu seni, maka istilah-istilah seni harus dikuasai. Selain itu, harus sering mengerjakan sendiri, bukan hanya sekadar baca buku. Continue reading